Friday, October 11, 2013

KEADAAN NERAKA JAHANAM



Neraka Jahannam adalah tempat paling dahsyat dan mengerikan yang diciptakan secara khusus oleh Allah SWT. 
Neraka Jahannam laksana penjara super raksasa bagi orang yang menganggap remeh berita tentang pengadilan akhirat.
Firman Allah SWT
Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi Neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah SWT).
Mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah SWT). Mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah SWT).Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”
(QS. Al-A’raaf: 179)
Di alam akhirat, tempat itu kelak disediakan bagi manusia yang durhaka kepada syariat Allah SWT, mengingkari Rasulullah SAW, senang bermaksiat, gemar melakukan dosa, dan orang yang bersikap sombong.
Mereka mengakui bahwa ketika di dunia tidak mau mendengar dan tidak berpikir. Padahal, pendengaran dan berpikir ialah landasan ilmu, dan dengan keduanya ilmu bisa didapatkan.
Para ulama terkemuka mensinyalir, letak tempat yang menjadi lambang kehinaan dan kerugian terbesar tiada taranya itu berada di dasar bumi yang ketujuh. Untuk mengetahui luas dan besarnya, berikut ini keterangan dari sebuah hadis Qudsi.
Hadis Qudsi ialah hadis yang disampaikan Rasulullah SAW, namun materi atau isinya berasal langsung dari Allah SWT.
  • Neraka Jahannam mempunyai 7 tingkat.
  • Setiap tingkat memiliki 70.000 daerah.
  • Setiap daerah meliputi 70.000 kampung.
  • Setiap kampung mencakup 70.000 rumah.
  • Setiap rumah mempunyai 70.000 bilik.
  • Setiap bilik memiliki 70.000 kotak.
  • Setiap kotak meliputi 70.000 batang pokok zarqum.
  • Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70.000 ekor ular.
  • Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat.
  • Di bawah setiap pokok zarqum juga mempunyai 70.000 rantai.
  • Setiap rantai diseret oleh 70.000 malaikat.
Luas dan besar Neraka Jahannam
Juga bisa diukur dari besarnya tubuh para penghuninya yang seketika berubah drastis. Gigi geraham penghuninya sebesar Gunung Uhud. Jarak antara kedua pundaknya sama dengan perjalanan 3 hari.
Tempat duduknya sejauh Kota Mekkah dan Madinah. Bahkan, seandainya seorang penduduk neraka menangis, maka air matanya yang menetes dapat menjadikan sebuah perahu berlayar di atasnya.
Allah SWT pun sudah menggambarkan keadaannya, sebagaimana tertuang dalam ayat-ayat Al-Quran.
Tujuh Pintu yang Berbeda
Neraka Jahannam memiliki tujuh pintu. Tiap-tiap pintu telah ditetapkan bagi golongan yang akan memasuki dan menghuninya. Allah SWT berfirman:
Dan sesungguhnya Neraka Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (QS. Al-Hijr: 43-44)
Malaikat Jibril turun membawa ayat tersebut
Rasulullah SAW memintanya untuk menjelaskan kondisi neraka. Malaikat Jibril menjawab, wahai Nabi Allah, sesungguhnya di dalam neraka :
  • Ada tujuh pintu.
  • Jarak antara masing-masing pintu sejauh tujuh puluh tahun.
  • Setiap pintu lebih panas dari pintu yang lain.
  • Semua pintunya berdiri kokoh dan akan selalu tertutup rapat, sebelum dimasuki oleh para penghuninya.
Malaikat Jibril menyebut ketujuh pintu yang dimaksud. Pintu
  • Pertama bernama Neraka Hawiyah bagi kaum munafik dan kafir.
  • Kedua dikenal Neraka Jahim bagi kaum musyrik yang menyekutukan Allah SWT.
  • Ketiga disebut Neraka Saqar untuk kaum Sabian (penyembah api).
  • Keempat dinamakan Neraka Ladza bagi setan dan para pengikutnya serta penyembah api.
  • Kelima bernama Neraka Huthamah bagi kaum nasrani dan Yahudi.
  • Keenam disebut Neraka Sa’ir bagi kaum kafir.
Tatkala sampai pada penjelasan pintu yang ketujuh, Malaikat Jibril terdiam.
Rasulullah SAW memintanya untuk menjelaskan pintu yang ketujuh. Malaikat Jibril menjawab,
Pintu ini untuk umatmu yang angkuh, yang mati tanpa menyesali dosa-dosanya dan belum mau bertaubat. Namanya pintu Neraka Jahannam.
Rasulullah SAW lalu mengangkat kepalanya. Beliau begitu sedih sampai jatuh pingsan. Ketika siuman, beliau berkata, wahai Jibril, sesungguhnya kedatangan engkau telah menyebabkan kesusahanku dua kali lipat.
Akankah umatku masuk neraka?
Malaikat Jibril tidak menjawab.
Rasulullah SAW kemudian mulai menangis.
Setelah kejadian itu, Rasulullah SAW tidak mau berbicara dengan siapapun selama beberapa hari. Rupanya beliau sangat sedih. Ketika melaksanakan shalat, beliau menangis dengan tangisan yang sangat memilukan. Karena tangisannya ini, semua sahabat mendadak ikut menangis.
Mereka memberanikan diri bertanya, mengapa engkau begitu berduka, ya Rasulullah?
Namun, Rasulullah SAW tidak menjawabnya, walau sepatah kata pun.
Saat itu, Ali bin Abi Thalib sedang pergi melaksanakan satu misi. Maka, para sahabat ramai-ramai pergi menghadap Fatimah Az-Zahra, putri kesayangan Rasulullah SAW. Mereka mendatangi rumahnya.
Ketika itu Fatimah sedang mengasah gerinda sambil membaca ayat
Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’la:17)
Para sahabat pun menceritakan keadaan ayahnya (Rasulullah SAW). Setelah mendengar semua itu, Fatimah segera bangkit. Ia lalu mengenakan jubahnya yang memiliki dua belas tambalan yang dijahit dengan daun pohon korma.
Seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Salman Al-Farisi yang hadir bersama orang-orang ini terusik hatinya setelah melihat jubah Fatimah.
Spontan ia berkata, sungguh kasihan Fatimah. Putri-putri kaisar dan kisra (penguasa Persia kuno) duduk di atas singgasana emas. Sementara putri Rasulullah SAW ini tidak mempunyai pakaian yang layak untuk dipakai.
Fatimah mendengar sendiri ucapan Salman tersebut, namun tidak ditanggapinya dan tidak merasa tersinggung. Fatimah terus melangkahkan kakinya.
Ketika sampai di hadapan Sang Ayah, Fatimah melihat keadaannya begitu menyedihkan. Keadaan para sahabatnya juga tidak berbeda.
Fatimah berkata, wahai Ayahanda, Salman Al-Farisi terkejut setelah melihat jubahku yang sudah penuh dengan robekan. Aku bersumpah, demi Tuhan yang telah memilihmu menjadi Nabi.
Sejak lima tahun lalu, kami hanya memiliki satu helai pakaian di rumah.
  • Pada waktu siang, kami memberi makan unta-unta.
  • Pada waktu malam, kami beristirahat.
  • Anak-anak kami tidur beralaskan kulit dengan daun-daun kering pohon kurma.
Rasulullah SAW kemudian berpaling ke arah Salman dan bertanya, apakah engkau memperhatikan dan mengambil pelajaran?
Fatimah melihat wajah Sang Ayah menjadi pucat. Pipinya terlihat cekung. Kedua matanya sembab, akibat tangisan yang tidak terhenti. Sampai-sampai diketahui, tempat Rasulullah SAW duduk telah menjadi basah dengan banyaknya air mata yang mengalir.
Fatimah berkata kepada Ayahnya, semoga hidupku menjadi tebusanmu, mengapa Ayahanda menangis?
Rasulullah SAW menjawab, ya Fatimah, mengapa aku tidak boleh menangis?
Sesungguhnya Malaikat Jibril telah menyampaikan kepadaku sebuah ayat yang menggambarkan kondisi neraka.
Neraka mempunyai tujuh pintu. Pintu-pintu itu mempunyai tujuh puluh ribu celah api. Pada setiap celah, ada tujuh puluh ribu peti mati dari api. Setiap peti berisi tujuh puluh ribu jenis azab.
Setelah mendengar semua ini, Fatimah berseru, sesungguhnya orang yang dimasukkan ke dalam api ini pasti menemui ajal!. Setelah mengatakan ini, Fatimah pingsan.
Ketika sadar, Fatimah berkata, wahai yang terbaik dari segala makhluk, siapakah yang patut mendapat azab yang seperti itu?
Rasulullah SAW menjawab,
Umatku yang mengikuti hawa nafsunya dan tidak memelihara shalat. Azab ini tidak seberapa bila dibandingkan dengan azab-azab yang lainnya.
Begitu mengetahui hal tersebut, setiap sahabat Rasulullah SAW selalu menangis. Mereka meratap, derita perjalanan alam akhirat sangat jauh, sedangkan perbekalan sangat sedikit.
Sementara sebagian sahabat lagi menangis seraya berkata lirih, seandainya ibu kami tidak melahirkan kami, maka kami tidak akan mendengar tentang azab ini.
Sahabat bernama Ammar bin Yasir berkata, andaikan aku seekor burung, tentu aku tidak akan ditahan (pada hari kiamat) untuk dihisab.
Sahabat bernama Bilal bin Rabah yang tidak hadir pada kesempatan itu, hari berikutnya datang kepada Salman Al-Farisi. Ia bertanya sebab-sebab duka cita itu.
Salman menjawab, celakalah engkau dan aku. Sesungguhnya kita akan mendapat pakaian dari api, sebagai pengganti dari pakaian katun ini. Kita akan diberi makanan dengan pohon zaqqum (pohon beracun di neraka).
Saat itu, Bilal tak mampu lagi berkata apapun. Ia benar-benar terdiam. Hanya air matanya yang mengalir di kedua pipinya. Seakan-akan lidahnya kelu.

Pemandangan Neraka Jahannam
Di dalam Neraka Jahannam terdapat pemandangan-pemandangan aneh, yang belum pernah terjadi ditempat manapun.
  • Pertama, Sebuah gunung api bernama Shu’uda. Allah SWT memerintahkan orang-orang kafir untuk mendakinya. Mereka menuruti perintah Allah SWT, tanpa berani membantah-Nya. Tetapi, setiap kali mereka meletakkan tangannya di atas gunung itu, maka tangannya langsung meleleh. Ketika diangkat, tangannya kembali utuh seperti semula. Mereka akan menghabiskan waktu selama 70 tahun untuk mendakinya. Untuk menuruninya, mereka juga butuh waktu selama 70 tahun.
  • Kedua, Lembah Al-Ghayy di dasar Jahannam yang dialiri nanah bercampur darah dari para penghuni neraka. Lembah ini disediakan bagi orang-orang yang meremehkan shalat lima waktu dan mengikuti nafsu syahwatnya.
  • Ketiga, Lembah Atsam yang berisi ular dan kalajengking. Lembah ini diperuntukkan bagi orang-orang yang berbuat syirik, berzina dan membunuh jiwa lain tanpa hak.
  • Keempat, Lembah Maubiqa yang sepenuhnya berisi nanah. Allah SWT menyiapkannya untuk orang-orang yang menyembah berhala.
  • Kelima, Sebuah rumah bernama Al-Falaq. Jika pintunya dibuka, maka seluruh penduduk neraka akan menjerit karena tidak mampu menahan panasnya.
  • Keenam, Penjara Bulas, dimana orang yang menyombongkan diri akan digiring seperti semut-semut kecil berbentuk manusia. Mereka diselimuti kobaran api dan terbenam dalam keringat dan nanah yang bercampur darah penduduk neraka.
Selain pemandangan menjijikan di atas, Neraka Jahannam memiliki belenggu.
  • Pertama, Al-Aghlal, yaitu belenggu dari besi membara yang dipasang di leher penduduk neraka.
  • Kedua, Al-Ashfad, yaitu tali api yang sangat kuat, sehingga membuat seseorang tak berdaya sama sekali.
  • Ketiga, As-Salasil, yaitu rantai besi yang panjangnya 70 hasta. Sementara cambuk Neraka Jahannam terbuat dari besi-besi panas.
Seluruh tempat tersebut dijaga oleh para malaikat :
  • Yang memiliki karakter keras dan kasar.
  • Mereka tidak bisa diajak kompromi, apalagi disuap atau diberi uang.
  • Sosok mereka tegak berdiri menjaga api yang terus menyala-nyala.
  • Perawakannya besar.
  • Ekspresi wajah dan suaranya amat garang.
  • Mereka sangat patuh kepada Allah SWT, dan tidak mungkin membangkang-Nya.
Surat At-Tahrim ayat 6 sudah mengingatkan:
Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.
Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Jumlah malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT untuk menjaga setiap neraka kurang lebih sebanyak sembilan belas. Surat Al-Muddatstsir ayat 26 sampai 30 menggambarkannya demikian:
Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan.
Neraka Saqar adalah pembakar kulit manusia, di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).
Apakah penduduk Neraka Jahannam tidak makan dan minum?
Ternyata mereka tetap membutuhkan makan dan minum. Hanya saja, Allah SWT menyediakannya dalam rupa-rupa yang menyeramkan.
  • Pertama, pohon Zaqqum. Mayangnya seperti kepala setan. Tumbuh di bawah dasar neraka. Setiap orang yang memakannya, maka ususnya akan terburai.
  • Kedua, pohon Dhari, yaitu pohon duri yang sangat keras. Ia tidak dapat menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar. Ia justru menyumbat tenggorokan. Dengan kata lain, ia tidak keluar dan tidak juga masuk ke dalam perut.
  • Ketiga, Ghislin, yaitu nanah bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka.
  • Keempat, Al-Hamim, yaitu air sangat panas yang akan disuguhkan dengan besi panas yang ujungnya dibengkokkan.
  • Kelima, Al-Ghassaq, yakni air sangat dingin yang berupa nanah kental. Jika setetesnya ditumpahkan di Barat bumi, niscaya penduduk sebelah Timur akan mencium baunya yang sangat busuk.
  • Keenam, Ash-Shadid, yaitu air nanah bercampur darah. Ini akan membuat wajah peminumnya hangus. Sekaligus membuat seluruh kulit kepala dan rambut mereka mengelupas. Meski begitu, para penduduk neraka tetap memakan dan meminumnya. Sebab, tidak ada pilihan makanan dan minuman lainnya. Sedang pakaian mereka berupa Qathiran atau tembaga yang dilebur api. Perhiasannya besi panas yang melengkung. Adapun tikar dan selimutnya berbentuk potongan-potongan api (Mihad dan Ghawasy). Masing-masing bentuk maupun ukurannya hanya Allah SWT yang tahu.
Manusia dan batu berhala yang dahulu disembah orang-orang musyrik menjadi bahan bakar Neraka Jahannam. Satu waktu Rasulullah SAW pernah ditanya oleh seseorang mengenai kadar hawa dan suhu panasnya.
Rasulullah SAW menjawab,
Api kalian yang ada sekarang ini yang digunakan Bani Adam untuk membakar hanyalah 1/70 dari api Neraka Jahannam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,
Api Neraka Jahannam telah dinyalakan seribu tahun hingga menjadi merah. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi putih.
Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi legam, seperti malam yang gelap gulita.” (HR Tirmidzi)
Sahabat Umar bin Khaththab mengatakan,
Seandainya Neraka Jahannam dibuka seukuran hidung lembu di bumi sebelah Timur, dan ada seseorang di belahan bumi bagian Barat, pasti otaknya akan meleleh karena tidak mampu menahan panasnya.
Di antara penyebab hawa dan panas Neraka Jahannam sedemikian memuncak karena tidak berfungsinya 3 unsur pendingin dari panas bagi manusia; air, angin dan naungan untuk berteduh.
  • Air di Neraka Jahannam adalah hamim (air panas yang menggelegak).
  • Anginnya berupa samum (angin yang rasanya amat panas).
  • Sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam yang juga membawa panas).
Di Neraka Jahannam terdapat pula sumur dan jurang. Kedalamannya sebagaimana digambarkan Rasulullah SAW. Seorang sahabat bernama Abu Hurairah bercerita, pada suatu hari kami bersama Rasulullah SAW. Lantas kami mendengar suara benda jatuh.
Rasulullah SAW bertanya,  tahukah kalian, suara apakah itu ?
Kami menjawab,  Allah SWT dan Rasul-Nya lebih mengetahui.
Rasulullah SAW bersabda,
Itu adalah suara batu yang dikirim dari Neraka Jahannam sejak 70 tahun yang lalu. Sekarang baru sampai ke dasar neraka.”
Wallahu a’lam bis showab.

Thursday, October 10, 2013

Biodata Rasulullah S.A.W

Nama penuh: Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim
Nama bapa: ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim
Nama ibu: Aminah binti Wahab bin ‘Abdul Manaf
Nama datuk: Syaibah bin Hâsyim dikenal dengan nama ‘Abdul Muttalib

Bapa-bapa saudara:
• Al-Harith bin Abdul Muthalib
• Muqawwam bin Abdul Muthalib
• Zubair bin Abdul Muthalib
• Hamzah bin Abdul Muthalib
• Al-Abbas bin Abdul Muthalib
• Abu Thalib bin Abdul Muthalib
• Abu Lahab bin Abdul Muthalib
• Abdul Kaabah bin Abdul Muthalib
• Hijl bin Abdul Muthalib
• Dzirar bin Abdul Muthalib
• Ghaidaq bin Abdul Muthalib

Nama Ibu susuan Rasulullah:
- Ibu susuan pertama Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab)
- Ibu susuan kedua Halimah binti Abu Zuaib As-Sa‘diah (lebih dikenali Halimah As-Sa‘diah. Suaminya bernama Abu Kabsyah)

Nama isteri pertama dan usia baginda berkahwin:
Khadijah binti Khuwailid Al-Asadiyah pada 25 tahun

Nama isteri-isteri Rasulullah:
1. Khadijah bt. Khuwailid al-Asadiyah r.a
2. Saudah bt. Zam’ah al-Amiriyah al Quraisiyah r.a
3. Aisyah bt Abi Bakr r.a (anak Saidina Abu Bakar)
4. Hafsah bt. Umar bin al-Khattab r.a (anak Saidina ‘Umar bin Al-Khattab
5. Ummu Salamah Hindun bt. Abi Umaiyah r.a (digelar Ummi Salamah)
6. Ummu Habibah Ramlah bt. Abi sufian r.a
7. Juwairiyah ( Barrah ) bt. Harith
8. Safiyah bt. Huyay
9. Zainab bt. Jansyin
10. Asma’ bt. al-Nu’man al-Kindiyah
11. Umrah bt. Yazid al-Kilabiyah
12. Zainab bin Khuzaimah (digelar ‘Ummu Al-Masakin’; Ibu Orang Miskin)

Nama anak-anak Rasulullah:
1. Qasim
2. Abdullah
3. Ibrahim
4. Zainab
5. Ruqaiyah
6. Ummi Kalthum
7. Fatimah Al-Zahra’
8. Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah al-Tamimi (anak kepada Saidatina Khadijah bersama Hind bin Habbasy. Ketika berkahwin dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang janda).[anak tiri Rasulullah]

Pengalaman bekerja Rasulullah:

* Semenjak kecil lagi, baginda telah menternak kambing dan berniaga membantu bapa saudaranya.
* Abu Talib telah membawa baginda ke Syam (Syria) bagi membantunya berniaga.
* Apabila baginda telah agak dewasa, baginda telah mula menjalankan perdagangan baginda sendiri secara kecil-kecilan dan menjalankan perniagaan dengan menggunakan modal orang lain kerana baginda sedar bapa saudaranya bukanlah terdiri daripada orang yang berada dan beliau terpaksa menyara sebuah keluarga yang besar.
* Ketika baginda berusia dua puluh lima tahun, baginda telah pergi ke Syam untuk kali kedua bagi menjalankan perniagaan Sayidatina Khadijah. Bukti Rasulullah adalah seorang ketua keluarga yang patut dicontohi: Rasulullah merupakan seorang yang pengasih.
* Sebagai seorang suami, baginda sering membantu isteri menjalankan urusan rumah seperti memasak, menampal pakaian yang koyak, memmbersih rumah dan menjaga anak.
* Sebagai seorang bapa, baginda memberi pendidikan agama yang secukupnya dan menjadi seorang contoh yang baik kepada anak-anak.

Gelaran Al-Amin: Baginda merupakan seorang yang jujur, amanah dan budi pekerti. Perkataan dan perbuatan baginda sentiasa dipercayai sehingga baginda diberi gelaran al-Amin oleh masyarakat Arab Quraisy.

Sifat-sifat terpuji Rasulullah:
- Berkata benar (siddiq)
- Boleh dipercayai (amanah)
- Penyampai ajaran Islam (tabliq)
- Bijaksana (fatanah)

kepimpinan Rasulullah disebalik peristiwa banjir di kota Mekah ketika Rasulullah berusia 35thn: Kota Mekah telah dilanda banjir kilat yang menyebabkan dinding kaabah pecah dan runtuh. Kaum Quraisy telah membina semula bahagian yang runtuh. Kemudian timbul perbalahan antara ketua kaum Quraisy yang berebut untuk mengangkat dan meletakkan Hajar Aswad di penjuru sebelah timur bangunan kaabah. Perbalahan ini hampir menimbulkan peperangan. Rasulullah telah menjadi hakim bagi menentukan kedudukan Hajar Aswad dan secara tidak langsung Rasulullah telah meleraikan perbalahan antara ketua kaum Quraisy.

Peristiwa Rasulullah menerima wahyu:
- Wahyu pertama diterima Rasulullah pada hari isnin, 17 ramadan (6 ogos 610 M)
- Ketika itu Rasulullah berusia 40 tahun.
- Wahyu tersebut diterima baginda di Gua Hirak al-Jabar Nur.
- Surah al-Alaq, wahyu pertama yang berbunyi “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Amat Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ”
- Wahyu kedua, surah al-Muddasir (ayat 1-7) diturunkan di Bukit Nur berhampiran Makkah.
- Wahyu kedua ini menandakan pelantikan baginda sebagai Rasulullah atau pesuruh Allah.

Tokoh-tokoh awal memeluk Islam:
• Zaid bin Harithah (anak angkat nabi)
• Ali bin Abu Talib (sepupu nabi berusia 10 tahun)
• Khadijah binti Khuwailid (isteri nabi dan orang pertama memeluk Islam)
• Abu Bakar al-Siddiq (sahabat karib)

wahyu pertama yg diterima oleh Rasulullah, masanya dan usia Rasulullah:
- Wahyu pertama iaitu dari surah al-Alaq yang berbunyi “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Amat Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ”
- pada hari isnin, 17 ramadan (6 ogos 610 M)
- Berusia 40 tahun.

Keadaan Rasulullah ketika menerima wahyu:
Pada suatu ketika sedang dia bertafakkur itu datanglah malaikat kepadanya, lalu berkata: “Bacalah!” (Iqra’). Lalu Rasulullah menjawab; “Saya tidak pandai membaca.” Lalu kata beliau: “Maka diambilnya aku dan dipagutnya sampai habis tenagaku. Kemudian dilepaskan¬nya aku dan dia berkata pula: “Bacalah!” Tetapi aku jawab: “Aku tidak pandai membaca!” Lalu dipagutnya pula aku sampai habis pula tenagaku.

Kemudian ditegakkannya aku baik-baik dan dikatakannya pula: “Bacalah!”, yang ketiga kali, lalu berkatalah malaikat itu: “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menjadikan,” sampai kepada ujung “Yang telah mengajarkan kepada manusia apa yang dia tidak tahu.” Setelah sampai pada ujung ayat tersebut malaikat itu pun ghaiblah dan tinggallah beliau seorang diri dalam rasa kengerian.

Lalu beliau segera pulang kepada isterinya Khadijah. Lalu beliau berkata: “Selimutilah aku, selimutilah aku.” (Zammiluuni, zammiluuni). Maka segeralah orang-orang dalam rumah menyelimuti beliau, sampai rasa dingin itu hilang. Lalu berkatalah beliau kepada Khadijah: “Hai Khadijah, apakah yang telah terjadi atas diriku ini?” Lalu beliau ceriterakan segala yang telah beliau alami itu, akhirnya beliau berkata: “Aku ngeri atas diriku.” Biodata Rasulullah S.A.W 

Biodata Nabi Muhammad S.A.W : 

Nama penuh: Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim
Nama bapa: ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim
Nama ibu: Aminah binti Wahab bin ‘Abdul Manaf
Nama datuk: Syaibah bin Hâsyim dikenal dengan nama ‘Abdul Muttalib

Bapa-bapa saudara:
• Al-Harith bin Abdul Muthalib
• Muqawwam bin Abdul Muthalib
• Zubair bin Abdul Muthalib
• Hamzah bin Abdul Muthalib
• Al-Abbas bin Abdul Muthalib
• Abu Thalib bin Abdul Muthalib
• Abu Lahab bin Abdul Muthalib
• Abdul Kaabah bin Abdul Muthalib
• Hijl bin Abdul Muthalib
• Dzirar bin Abdul Muthalib
• Ghaidaq bin Abdul Muthalib

Nama Ibu susuan Rasulullah:
- Ibu susuan pertama Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab)
- Ibu susuan kedua Halimah binti Abu Zuaib As-Sa‘diah (lebih dikenali Halimah As-Sa‘diah. Suaminya bernama Abu Kabsyah)

Nama isteri pertama dan usia baginda berkahwin:
Khadijah binti Khuwailid Al-Asadiyah pada 25 tahun

Nama isteri-isteri Rasulullah:
1. Khadijah bt. Khuwailid al-Asadiyah r.a
2. Saudah bt. Zam’ah al-Amiriyah al Quraisiyah r.a
3. Aisyah bt Abi Bakr r.a (anak Saidina Abu Bakar)
4. Hafsah bt. Umar bin al-Khattab r.a (anak Saidina ‘Umar bin Al-Khattab
5. Ummu Salamah Hindun bt. Abi Umaiyah r.a (digelar Ummi Salamah)
6. Ummu Habibah Ramlah bt. Abi sufian r.a
7. Juwairiyah ( Barrah ) bt. Harith
8. Safiyah bt. Huyay
9. Zainab bt. Jansyin
10. Asma’ bt. al-Nu’man al-Kindiyah
11. Umrah bt. Yazid al-Kilabiyah
12. Zainab bin Khuzaimah (digelar ‘Ummu Al-Masakin’; Ibu Orang Miskin)

Nama anak-anak Rasulullah:
1. Qasim
2. Abdullah
3. Ibrahim
4. Zainab
5. Ruqaiyah
6. Ummi Kalthum
7. Fatimah Al-Zahra’
8. Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah al-Tamimi (anak kepada Saidatina Khadijah bersama Hind bin Habbasy. Ketika berkahwin dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang janda).[anak tiri Rasulullah]

Pengalaman bekerja Rasulullah:

* Semenjak kecil lagi, baginda telah menternak kambing dan berniaga membantu bapa saudaranya.
* Abu Talib telah membawa baginda ke Syam (Syria) bagi membantunya berniaga.
* Apabila baginda telah agak dewasa, baginda telah mula menjalankan perdagangan baginda sendiri secara kecil-kecilan dan menjalankan perniagaan dengan menggunakan modal orang lain kerana baginda sedar bapa saudaranya bukanlah terdiri daripada orang yang berada dan beliau terpaksa menyara sebuah keluarga yang besar.
* Ketika baginda berusia dua puluh lima tahun, baginda telah pergi ke Syam untuk kali kedua bagi menjalankan perniagaan Sayidatina Khadijah. Bukti Rasulullah adalah seorang ketua keluarga yang patut dicontohi: Rasulullah merupakan seorang yang pengasih.
* Sebagai seorang suami, baginda sering membantu isteri menjalankan urusan rumah seperti memasak, menampal pakaian yang koyak, memmbersih rumah dan menjaga anak.
* Sebagai seorang bapa, baginda memberi pendidikan agama yang secukupnya dan menjadi seorang contoh yang baik kepada anak-anak.

Gelaran Al-Amin: Baginda merupakan seorang yang jujur, amanah dan budi pekerti. Perkataan dan perbuatan baginda sentiasa dipercayai sehingga baginda diberi gelaran al-Amin oleh masyarakat Arab Quraisy.

Sifat-sifat terpuji Rasulullah:
- Berkata benar (siddiq)
- Boleh dipercayai (amanah)
- Penyampai ajaran Islam (tabliq)
- Bijaksana (fatanah)

kepimpinan Rasulullah disebalik peristiwa banjir di kota Mekah ketika Rasulullah berusia 35thn: Kota Mekah telah dilanda banjir kilat yang menyebabkan dinding kaabah pecah dan runtuh. Kaum Quraisy telah membina semula bahagian yang runtuh. Kemudian timbul perbalahan antara ketua kaum Quraisy yang berebut untuk mengangkat dan meletakkan Hajar Aswad di penjuru sebelah timur bangunan kaabah. Perbalahan ini hampir menimbulkan peperangan. Rasulullah telah menjadi hakim bagi menentukan kedudukan Hajar Aswad dan secara tidak langsung Rasulullah telah meleraikan perbalahan antara ketua kaum Quraisy.

Peristiwa Rasulullah menerima wahyu:
- Wahyu pertama diterima Rasulullah pada hari isnin, 17 ramadan (6 ogos 610 M)
- Ketika itu Rasulullah berusia 40 tahun.
- Wahyu tersebut diterima baginda di Gua Hirak al-Jabar Nur.
- Surah al-Alaq, wahyu pertama yang berbunyi “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Amat Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ”
- Wahyu kedua, surah al-Muddasir (ayat 1-7) diturunkan di Bukit Nur berhampiran Makkah.
- Wahyu kedua ini menandakan pelantikan baginda sebagai Rasulullah atau pesuruh Allah.

Tokoh-tokoh awal memeluk Islam:
• Zaid bin Harithah (anak angkat nabi)
• Ali bin Abu Talib (sepupu nabi berusia 10 tahun)
• Khadijah binti Khuwailid (isteri nabi dan orang pertama memeluk Islam)
• Abu Bakar al-Siddiq (sahabat karib)

wahyu pertama yg diterima oleh Rasulullah, masanya dan usia Rasulullah:
- Wahyu pertama iaitu dari surah al-Alaq yang berbunyi “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Amat Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ”
- pada hari isnin, 17 ramadan (6 ogos 610 M)
- Berusia 40 tahun.

Keadaan Rasulullah ketika menerima wahyu:
Pada suatu ketika sedang dia bertafakkur itu datanglah malaikat kepadanya, lalu berkata: “Bacalah!” (Iqra’). Lalu Rasulullah menjawab; “Saya tidak pandai membaca.” Lalu kata beliau: “Maka diambilnya aku dan dipagutnya sampai habis tenagaku. Kemudian dilepaskan¬nya aku dan dia berkata pula: “Bacalah!” Tetapi aku jawab: “Aku tidak pandai membaca!” Lalu dipagutnya pula aku sampai habis pula tenagaku.

Kemudian ditegakkannya aku baik-baik dan dikatakannya pula: “Bacalah!”, yang ketiga kali, lalu berkatalah malaikat itu: “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menjadikan,” sampai kepada ujung “Yang telah mengajarkan kepada manusia apa yang dia tidak tahu.” Setelah sampai pada ujung ayat tersebut malaikat itu pun ghaiblah dan tinggallah beliau seorang diri dalam rasa kengerian.

Lalu beliau segera pulang kepada isterinya Khadijah. Lalu beliau berkata: “Selimutilah aku, selimutilah aku.” (Zammiluuni, zammiluuni). Maka segeralah orang-orang dalam rumah menyelimuti beliau, sampai rasa dingin itu hilang. Lalu berkatalah beliau kepada Khadijah: “Hai Khadijah, apakah yang telah terjadi atas diriku ini?” Lalu beliau ceriterakan segala yang telah beliau alami itu, akhirnya beliau berkata: “Aku ngeri atas diriku.”

Sunday, October 6, 2013

Kelebihan-kelebihan berselawat...


  1. Sabda Rasullah SAW: Barangsiapa yang berselawat ke atasku sekali, nescaya Allah akan turunkan rahmat ke atasnya 10 kali ganda – (Hadis Riwayat Muslim.)
  2. Allah akan hapuskan dosa-dosa kecil dengan kita mengamalkan berselawat sebanyak 11 kali setiap kali selesai menunaikan solat fardu.
  3. Jodoh ditentukan oleh Allah. Amalkan selawat 100 kali sehari, insyaAllah akan dipermudahkan bertemu jodoh sama ada lelaki @ wanita.
  4. Setiap penyakit ada penawarnya. Bacalah selawat 7 kali pada air dan minum. Insya Allah, perut yang sakit atau memulas akan sembuh.
  5. Sesiapa yang amal membaca selawat 3 kali setiap selepas solat 5 waktu akan dihilangkan kebuntuan fikiran dalam menghadapi apa jua masalah.
  6. Amalkan membaca selawat sebanyak 1000 kali sehari, insya Allah akan dikurniakan kebijaksanaan pemikiran. Di samping itu berusahalah untuk menerokai pelbagai ilmu.
  7. Sesiapa yang mengamalkan berselawat 11 kali setiap hari, dengan izin Allah dirinya akan lebih dihormati dan dihargai oleh orang lain.
  8. Menurut Sayyid Ahmad Dahlan, sesiapa yang berselawat walau sekali pada malam Jumaat, saat mautnya kelak akan dipermudahkan Allah seperti yang dihadapi oleh para nabi.
  9. Sesiapa yang berselawat 41 kali sehari, Insya Allah akan dihindarkan daripada sifat tercela seperti hasad dengki dan sebagainya dalam dirinya.
  10. Sesiapa yang amalkan berselawat 1000 kali pada malam Jumaat, insya-Allah akan beroleh kebahagiaan sama ada di dunia mahu pun di akhirat.
  11. Amalkan selawat 11 kali tiap kali selesai solat fardu kerana Allah akan mengindahkan akhlaknya menjadi lebih disenangi di kalangan orang lain.
  12. Berselawat 33 kali sehari dapat menjernihkan hati, mudah memahami akan sesuatu ilmu yang diajarkan, di samping beroleh ketenangan fikiran.
  13. Sesiapa yang berselawat tak kiralah banyak mana hitungannya setiap hari akan dapat keberkatan dalam apa jua dengan syarat ia berusaha mencari keredhaan-Nya.
  14. Amalan berselawat sebanyak yang mungkin setiap hari menjamin keselamatan hidup dan pertolongan Allah, lebih-lebih lagi pada saat kita menghadapi kesukaran hidup.
  15. Menurut Syibab Ahmad, sesiapa berselawat 3 kali setiap selesai solat Subuh, Maghrib & Isyak, Allah akan menghindarkannya daripada sebarang bencana.
  16. Sesiapa yang amalkan berselawat sebanyak 1000 kali setiap hari, Allah akan memeliharanya daripada sebarang ancaman musuh serta bahaya fitnah.
  17. Amalan berselawat secara teratur setiap hari mampu membersihkan kekeruhan jiwa, dipermudahkan Allah akan segala urusan dan mendapat keampunan daripadaNya.
  18. Menurut As-Shawi, sesiapa yang membaca selawat secara rutin, akan terpelihara hatinya daripada gangguan serta tipu daya syaitan yang melalaikan.
  19. Membaca selawat 10 kali pada setiap waktu pagi dan petang akan memperolehi keredhaan serta dijauhkan diri daripada mendapat kemurkaan Allah.
  20. Sesiapa yang membaca selawat sebanyak 7 kali selama 7 Jumaat berturut-turut, ia bakal mendapat syafaat (pertolongan) daripada baginda SAW.
  21. Menurut Al-Hafiz Dimyati, sesiapa yang berhajat menemui Nabi SAW dalam mimpinya maka amalkan membaca selawat sebanyak 70 kali sehari.
  22. Ada riwayat yang menyatakan bahawa amalan berselawat 80 kali tiap selepas solat Asar pada hari Jumaat, insya-Allah akan dihapuskan dosa-dosa kecil seseorang.
  23. Sesiapa yang sering mengamalkan berselawat pada setiap hari, Allah akan bukakan pintu rahmat dan rezeki yang tidak disangka-sangka baginya.
  24. Jiwa yang resah gelisah dapat ditenangkan dengan zikir, termasuklah berselawat sekerap yang mungkin kerana Allah itu Maha Luas rahmat-Nya.
  25. Ulamak berpendapat, sesiapa yang mengamalkan selawat saban hari tak kira berapa hitungannya, insya-Allah dihindarkan daripada taun dan wabak penyakit berbahaya yang lain.
  26. Membaca selawat 1000 kali selepas solat hajat 2 rakaat mampu menghilangkan keresahan, rasa dukacita serta dikabulkan Allah akan hajatnya.
  27. Menurut para ulama, sesiapa yang inginkan saat kematiannya dalam kesudahan yang baik, maka berselawatlah sebanyak 10 kali setiap selesai solat Maghrib.
  28. Para Ulamak berpendapat, Allah akan sempurnakan hajat yang baik dengan sentiasa berselawat 40 hingga 100 kali setiap hari, diikuti dengan usaha yang berterusan.
  29. Sabda Nabi SAW: Barangsiapa yang berselawat kepadaku sebanyak 100 kali pada hari Jumaat, maka ia akan datang pada hari kiamat dengan keadaan bercahaya – Hadis Riwayat Abu Naim.
  30. Sabda Nabii SAW: Barangsiapa berselawat kepadaku 10 kali pada waktu pagi dan 10 kali pada waktu petang tiap hari, ia akan beroleh syaafaatku pada hari kiamat – Hadis Riwayat Thabrani

KAHWIN KERANA NAFSU ATAU KASIH SAYANG?






Hubungan lelaki dan perempuan adalah fitrah kejadian yang 
ditetapkan oleh Allah taala, hubungan yang dijalinkan
 hendaklah atas dasar syariat. Firman Allah taala ;


Maksudnya; “Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami 
telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan 
Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan
 bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan
 (dan beramah mesra antara satu Dengan Yang lain). 
Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah
 orang Yang lebih taqwanya di antara kamu, (bukan 
Yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya
 Allah Maha Mengetahui, lagi Maha mendalam 
pengetahuannya (akan keadaan dan amalan kamu)”. 
Al-hujurat-13

Dalam Islam hubungan tersebut adalah ikatan
 perkahwinan yang sah. Timbul persoalan apabila
 pasangan yang berkahwin selalu menghadapi 
masalah dalam rumah tangga, apabila 
membincangkan perkara ini, ada pihak
 yang mendakwa perkahwinan yang
 berdasarkan hawa nafsu akan sering
 dilanda masalah, adapun perkahwinan yang
 didasari dengan kasih sayang kurang 
mempunyai masalah.

Pada pandangan saya ikatan kekeluargaan itu 
terdiri daripada ikatan antara dua insan yang 
berlainan jantina iaitu lelaki dan perempuan
 yang mempunyai hormon yang berbeza. 
Sudah tentu dua insan ini berbeza dari segi 
emosi, pemikiran, jasmani dan rohaninya.
 Maka apabila berlaku masalah dan pertengkaran, 
masing-masing akan mempertahankan diri 
dengan emosi dan pemikiran tersendiri. 
Sekiranya keluarga itu tidak bijak mengawal
 emosi maka akan bertambah parah 
masalah tersebut dan sebaliknya.

Perkahwinan atas dasar kasih sayang 
memang tidak dapat disangkal lagi 
sebagaimana firman Allah taala;

Maksudnya; “Dan di antara tanda-tanda Yang 
membuktikan kekuasaannya dan rahmatNya, 
Bahawa ia menciptakan untuk kamu (Wahai kaum lelaki),
 isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya
 kamu bersenang hati dan hidup mesra
 dengannya, dan dijadikannya di antara
 kamu (suami isteri) perasaan kasih 
sayang dan belas kasihan.

Sesungguhnya Yang demikian itu 
mengandungi keterangan-keterangan
 (yang menimbulkan kesedaran) bagi 
orang-orang Yang berfikir”.
ar-Ruum-21

Dalam ayat ini dapat difahami bahawa 
nikmat kasih sayang itu wujud dalam 
suasana hubungan antara lelaki dan 
perempuan yakni selepas bergelar
 suami dan isteri. Imam al-Alusi dalam 
menafsirkan ayat ini menyebutkan bahawa : 
“diciptakan bagi kamu isteri dari jenis kamu sendiri
( yakni asal penciptaan hawa dari rusuk adam), 
supaya kamu cenderung kepadanya, 
sesungguhnya faktor sejenis ini akan 
menguatkan lagi hubungan kasih sayang”.

Berkahwin kerana nafsu, bukan kerana kasih 
sayang selalu menjadi hujah sesetengah
 golongan isteri yang kononnya kecewa 
dengan suami mereka yang tidak mengendahkan
 perasan,dan hati isteri dalam kehidupan 
berumah tangga. Isteri dikatakan menjadi
 mangsa suami, yang mengabaikan tanggungjawab 
dan sebagainya. Namun dalam menyelesaikan
 hubungan rumah tangga suami dan isteri 
harus bermuhasabah diri masing-masing,
 dan perlu bertolak ansur. Hujah ataupun
 tohmahan ini dilihat seolah-olah nafsu 
itu sesuatu yang buruk dan amat keji,
 sedangkan perasaan kasih sayang sendiri
 memerlukan kepada nafsu, makan perlu

 kepada nafsu, tidur dan kehidupan 
keseluruhannya perlu kepada nafsu.

Apakah yang dikatakan nafsu itu. Nafsu itu
 satu perkataan daripada bahasa arab dan
 dalam Bahasa Melayu membawa erti
 keinginan yang kuat. Jadi semua perkara
 tidak akan berlaku dan terjadi melainkan
 dengan adanya keinginan dalam diri kita. 
Adapun keinginan dan perbuatan 
kita didorong oleh nafsu, sama ada
 nafsu yang mengajak kepada kebaikan 
ataupun yang mengajak kepada kejahatan.

Nafsu terbahagi kepada nafsu muthmainnah, 
nafsu lawwamah, nafsu mulhimah, dan nafsu amarah. 
Tingkatan nafsu yang paling buruk ialah 
nafsu amarah, iaitu nafsu yang menyeru kepada 
kejahatan. Dan nafsu inilah yang perlu kita
 bendung dengan berkahwin, supaya diri 
kita tidak dikawal olehnya lalu 
menjerumuskan diri dalam lembah kehinaan.

Sekiranya dikatakan, ada sesetengah 
pasangan yang berkahwin bukan kerana
 keinginan dan nafsu kasih sayang, 
yang ada hanya nafsu keinginan seks 
semata, ya saya katakan ada, ini kerana 
berkahwin atas dasar keinginan seks 
adalah bagi menghalang diri daripada 
melakukan kemaksiatan yang merosakkan,
 selagi mana perkahwinan itu tidak melanggar
 etika dan peraturan perkahwinan yang
 telah ditetapkan oleh syariat. itu juga
 yang disarankan oleh Rasulullah S.A.W. , 
sabdanya yang bermaksud;

Daripada A’lqamah ra berkata: ketika aku 

berjalan bersama Abdullah r.a, Abdullah berkata: 
satu ketika kami bersama Rasulullah S.A.W,
lalu beliau bersabda: “sesiapa di antara kamu yang 
ada keinginan seks ( Jimak ) hendaklah dia 
berkahwin, kerana dengan berkahwin dapat 
memelihara pandangan dan juga kemaluan
 daripada terjebak dalam melakukan kemaksiatan. 
Bagi sesiapa yang tak mampu untuk
 berkahwin hendaklah dia berpuasa,
 kerana puasa dapat menghalang nafsu”. (muttafaq alaih)

Imam an-Nawawi dalam mensyarahkan
 hadis ini menyatakan bahawa; pendapat
 ulama terbahagi kepada dua dalam makna “al-baah”.

Pertama dan yang paling sahih: maknanya
 pada bahasa iaitu jimak. Maksudnya sesiapa 
di antara kamu yang mampu berjimak dan 
mampu menyediakan nafkah perkahwinan
 hendaklah ia berkahwin.

Kedua: maknanya nafkah perkahwinan. 
Maksudnya sesiapa yang mampu menyediakan
 nafkah perkahwinan hendaklah berkahwin,
 dan sesiapa yang tidak mampu hendaklah ia 
berpuasa bagi mengekang syahwatnya. 
Mereka yang berpegang dengan pendapat
 ini menyatakan: maksud sabda nabi 
“ sesiapa yang tak mampu hendaklah ia berpuasa” 
mereka berkata; bagi mereka yang tidak 
mempunyai keinginan seks (jimak) tidak 
perlu berpuasa untuk mengekang nafsu 
syahwatnya. Maka wajib mentakwilkan “al-baah” 
itu kepada kemampuan nafkah

Jelas dalam hadis ini, saranan daripada
 Rasulullah agar pemuda-pemuda berkahwin
 bagi mengekang nafsu daripada dilepaskan
 tidak pada tempatnya. Maka berkahwin
 di sini atas dasar menghalang nafsu
 ammarah daripada menguasai
 diri adalah wajib hukumnya.

Tidak semestinya berkahwin dengan sebab 
nafsu tidak mempunyai kasih sayang. 
Ketika proses memilih calon isteri dan 
bertunang kita digalakkan untuk memilih 
calon yang sekufu yakni yang sesuai 
dengan diri kita. Tempoh bertunang 
merupakan satu tempoh untuk melahirkan 
perasaan kasih dan sayang agar permulaan 
di alam rumah tangga bermula dengan baik.

Islam amat memandang berat kepada
 kesalahan zina kerana ia mengakibatkan
 keruntuhan sistem kekeluargaan, begitu
 juga perkara-perkara yang menjebakkan diri 
dalam kancah zina, seperti berpakaian 
menjolok mata, melihat aurat bukan muhrim, 
bersentuhan lelaki dan perempuan tanpa sebab, 
berdua-duaan lelaki dan perempuan dan sebagainya.
 Firman Allah taala;

Maksudnya : “dan janganlah kamu menghampiri zina,
 Sesungguhnya zina itu adalah satu perbuatan 
Yang keji dan satu jalan Yang jahat 
(yang membawa kerosakan)”. Al-Israa’ 32
Kesimpulannya berkahwin kerana nafsu bagi
 mengelakkan diri dari terjebak dalam kancah 
perzinaan bukanlah satu kesalahan bahkan 
satu kewajipan. Ia juga tidak boleh dijadikan 
sebagai hujah bagi menyatakan perkahwinan 
disebabkan nafsu tidak membawa kebahagian
 dan memporak-perandakan rumah tangga.